Pengumuman itu diumumkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albarez kepada outlet berita
Servimedia.
Menurut Albarez, keputusan tersebut dibuat oleh pemerintahannya setelah mereka mendengar laporan adanya 222 mantan tahanan politik yang saat ini tidak memiliki kewarganegaraan.
Sebagai bentuk kepedulian, mereka akan menawarkan para mantan tahanan yang saat ini berada di Amerika Serikat (AS) dengan menggunakan visa kemanusiaan sementara.
"Pihak berwenang Spanyol akan menghubungi para tahanan untuk mengundang mereka secara resmi mengajukan permohonan kewarganegaraan," ujar kementerian.
Dimuat
Al Jazeera pada Sabtu (11/2), tahanan yang dibebaskan itu terdiri dari para pemimpin oposisi, wartawan dan tokoh agama yang terang-terangan menentang kepemimpinan Presiden Daniel Ortega, yang dianggap telah mendalangi kampanye kekerasan untuk membungkam para pengkritiknya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: