Hal itu disampaikan oleh mantan direktur jenderal pasukan paramiliter tertua di India, Assam Riffles, Letnan Jenderal (Purn) Shokin Chauhan selama seminar internasional
"75 Year of India Independence: Progress Jammu and Kashmir" pada Jumat (3/2).
Chauhan menyebut eksistensi kelompok teroris asing
yang disinyalir berasal dari Pakistan tersebut telah membuat kemajuan di wilayah J&K sulit diraih.
"Keberadaan kelompok teroris asing ini menyebabkan Jammu dan Kashmir di bawah India sulit untuk membangun," kata Chauhan.
Menurutnya, wilayah J&K akan bangkit jika masalah terorisme ini berhasil diatasi oleh pemerintah India.
"Kunci dari perubahan di Jammu dan Kashmir adalah mengurangi tindak terorisme," tegasnya.
Lebih lanjut, Chauhan mengungkapkan bahwa saat ini kondisi kekerasan di J&K berangsur menurun.
"Ancaman kekerasan sudah berkurang sehingga Jammu-Kashmir tidak lagi dimanfaatkan negara lain," tambahnya.
Chauhan menilai penting untuk memanfaatkan perubahasan tersebut dengan menggencarkan pembangunan J&K di berbagai bidang.
"Dengan adanya perubahan di Kashmir maka diperlukan perubahan dengan pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan industry," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: