Dimuat
Al Arabiya pada Selasa (31/1), Basma Hegazi, Mohamed Hosam, dan Ahmad Ali El-Khouly telah ditangkap aparat kepolisian Mesir sejak pekan lalu.
Mereka mengunggah video TikTok berjudul "Kunjungan Penjara", di mana mereka berperan sebagai preman dan pahlawan wanita cerdas yang ditempatkan di jeruji besi.
Usai videonya viral, ketiganya dituduh menyebarkan berita bohong dan tergabung dalam organisasi teroris.
Menurut saudara perempuan dari blogger Mesir-Inggris, Alaa Abdel Fattah yang ditahan, Mona Seif, pemerintah kerap menahan konten kreator satir yang dianggap sebagai penentang rezim.
"Setiap orang Mesir sekarang yang tidak menyembah Presiden Abdel Fattah al-Sisi dituduh bergabung dengan kelompok teroris terlepas dari apa yang mereka lakukan," tulisnya.
Mona menyebut tiga TikToker telah bergabung dengan daftar panjang jurnalis Mesir dan pengguna media sosial yang telah ditahan pihak berwenang karena memposting konten kritis terhadap pemerintah atau "nilai-nilai Mesir".
Tahun lalu, lima influenser TikTok perempuan dihukum karena perdagangan manusia di Mesir, setelah sebelumnya mereka ditangkap karena memposting konten di media sosial.
Penahanan pembuat konten terbaru terjadi tepat ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Presiden Abdel-Fattah Al-Sisi.
BERITA TERKAIT: