Menganggapi peristiwa tragis itu Presiden Senegal Macky Sall mengumumkan hari berkabung nasional mulai 9 hingga 11 Januari mendatang.
"Saya sangat sedih dengan kecelakaan lalu lintas yang tragis itu," katanya di Twitter, seperti dikutip dari
Africa News, Senin (9/1).
"Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban dan berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka," ujarnya.
Sementara itu jaksa Senegal mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa ada 40 orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 03.15 itu.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kecelakaan itu disebabkan ketika sebuah bus yang ditugaskan untuk angkutan umum penumpang, setelah ban pecah, meninggalkan lintasannya sebelum bertabrakan dengan bus lain yang datang dari arah berlawanan," kata Cheikh Dieng, seorang jaksa penuntut umum.
Kolonel Cheikh Fall, yang bertanggung jawab atas operasi Brigade Pemadam Kebakaran Nasional negara Afrika Barat itu, sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa 38 orang tewas dan 87 lainnya luka-luka dalam kecelakaan itu.
"Semua korban telah dievakuasi ke rumah sakit dan pusat kesehatan di Kaffrine," kata Fall.
"Puing-puing dan bus yang hancur sejak saat itu telah dibersihkan dan lalu lintas normal telah dilanjutkan di jalan," ujarnya.
Presiden Sall mengatakan setelah masa berkabung nasional selesai, dewan pemerintah akan mengadakan pertemuan untuk mengambil tindakan tegas terhadap keselamatan jalan.
Para ahli mengatakan, kecelakaan di jalan umum Senegal sebagian besar terjadi karena ketidakdisiplinan pengemudi, jalan yang buruk, dan kendaraan yang tua.
Namun, ini adalah salah satu korban tewas terbesar dari satu insiden dalam beberapa tahun terakhir.
Pada Oktober 2020, setidaknya 16 orang tewas dan 15 lainnya luka-luka ketika sebuah bus bertabrakan dengan truk berpendingin di Senegal barat.
BERITA TERKAIT: