Lee mengatakan, latihan lima hari Vigilant Storm yang sebelumnya dijadwalkan berakhir pada Jumat (4/11) akan diperpanjang satu hari, seperti dikutip dari Yonhap.
Keputusan untuk memperpanjang latihan diambil sebagai tanggapan atas penembakan rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara pada hari Kamis.
Berbicara kepada wartawan di Washington, DC, setelah pembicaraannya dengan kepala Pentagon, Lee mengatakan latihan itu akan diperpanjang satu hari atas permintaan langsungnya kepada Austin.
Sekitar 240 pesawat, termasuk jet tempur siluman F-35, dimobilisasi di sekitar Semenanjung Korea dalam latihan tersebut.
Pertemuan Lee Jong-sup dengan Llyod Austin merupakan bagian dari Pertemuan Konsultatif Keamanan (SCM) antara AS dan Republik Korea (ROK) yang ke-54.
Keduanya memimpin delegasi masing-masing, termasuk pejabat senior pertahanan dan urusan luar negeri.
SCM telah memainkan peran penting dalam pengembangan lanjutan dari Aliansi AS-ROK, dan akan terus menjadi tempat landasan untuk membahas dan menegaskan komitmen nasional.
Kedua belah pihak berjanji untuk terus mengembangkan Aliansi—kunci utama perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di kawasan Indo-Pasifik—ke dalam hubungan strategis yang mendalam dan komprehensif, seperti yang tercantum dalam situs resmi Kementerian Pertahanan AS.
Secara khusus, menandai peringatan 70 tahun Aliansi AS-ROK pada tahun 2023, Sekretaris dan Menteri mengakui nilai Aliansi dan berjanji untuk mengadakan berbagai acara bersama untuk meletakkan dasar bagi pengembangan Aliansi di masa depan.
BERITA TERKAIT: