Anggota senior IRGC, Kolonel Hassan Sayad Khodayari meninggal dunia ditembak mati di luar rumah oleh penyerang bersepeda motor pada Minggu (22/5).
Itu menjadi pembunuhan terkenal di Iran sejak pembunuhan ilmuwan nuklir, Mohsen Fakhrizadeh pada November 2020 dan Mayor Jenderal Qassem Soleimani pada awal 2020.
"Saya bersikeras pada pengejaran serius (para pembunuh) oleh pejabat keamanan, dan saya tidak ragu bahwa darah martir besar ini dibalaskan," kata Presiden Ebrahim Raisi, seperti dikutip
The Guardian.
“Tidak ada keraguan bahwa tangan arogansi global dapat terlihat dalam kejahatan ini,†tambahnya.
Pernyataan itu disampaikan sesaat sebelum mengunjungi Oman, di mana dia akan bertemu dengan Sultan Haitham, sultan Oman.
Pemakaman Khodayari dijadwalkan berlangsung di Teheran pada Senin pukul 5 sore waktu setempat.
Khodayari digambarkan sebagai "pelindung tempat suci". Itu adalah istilah yang digunakan untuk mereka yang bekerja atas nama republik Islam di Suriah atau Irak.
IRGC mengatakan mereka telah menangkap beberapa beberapa anggota badan intelijen Israel, Mossad.
Pembunuhan Khodayari terjadi ketika negosiasi antara Iran dan kekuatan dunia untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 terhenti sejak Maret.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: