Pendorong roket itu awalnya diidentifikasi oleh peneliti independen sebagai roket Falcon bekas dari SpaceX milik Elon Musk.
Namun, awal bulan ini Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengatakan analisisnya menunjukkan bahwa objek tersebut kemungkinan adalah roket pendorong dari misi China Chang'e 5-T1 yang diluncurkan pada tahun 2014.
Pada Oktober tahun tersebut, China memang meluncurkan pesawat ruang angkasa Chang'e 5-T1 tanpa awak ke Bulan dengan roket Long March 3C, yang memiliki tiga tahap.
Misinya adalah untuk menguji kemampuan kapsul pesawat ruang angkasa untuk memasuki kembali atmosfer bumi. Kapsul itu mendarat kembali di Bumi pada bulan yang sama.
Menanggapi tuduhan tersebut, China pun menyangkal bahwa puing itu adalah bagian dari misinya.
"Menurut pemantauan China, (roket) Chang'e 5 telah aman memasuki atmosfer Bumi, dan telah terbakar habis," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Senin (21/2).
"China mengikuti hukum internasional untuk pengembangan urusan luar angkasa, dan akan menjaga pengembangan jangka panjang kegiatan luar angkasa dan melakukan konsultasi yang lebih luas dengan pihak terkait," tegas Wang, seperti dimuat
Channel News Asia.
BERITA TERKAIT: