Pengumuman itu disampaikan oleh pemerintah Portugal pada Rabu (19/1). Pengumuman itu datang sehari setelah Portugal, yang hampir 90 persen dari 10 juta penduduknya telah diinokulasi penuh, melaporkan rekor harian 43.729 infeksi Covid-19. Lonjakan kasus terbaru ini dipicu oleh varian Omicron yang menyebar cepat.
Menteri Dalam Negeri Portugal Francisca Van Dunem mengatakan bahwa pemilih yang dikarantina hanya boleh pergi ke tempat pemungutan suara dari pukul 6 sore hingga 7 malam. Karena itu, ia mendesak mereka yang tidak terinfeksi Covid-19 untuk pergi sebelum periode itu.
Meski begitu, rekomendasi itu tidak wajib. Selain itu, para pmeilih yang datang harus memakai masker, menjaga jarak sosial dan hanya bisa keluar rumah untuk memilih.
Selain itu, staf yang bekerja di tempat pemungutan suara akan diberikan peralatan pelindung.
"Kami membutuhkan pakta sosial yang memungkinkan setiap orang untuk memilih dengan aman," kata Van Dunem, seperti dimuat
Channel News Asia.
Ia juga meminta mereka yang terisolasi untuk tidak naik transportasi umum ke tempat pemungutan suara, tetapi berjalan kaki atau menggunakan kendaraan mereka sendiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ditjenkes, Graca Freitas mengatakan tidak akan ada daerah yang ditentukan bagi mereka yang terinfeksi Covid-19 untuk memilih dan mereka tidak akan diminta untuk menunjukkan bukti status kesehatan mereka di tempat pemungutan suara.
"Solusi memiliki periode waktu khusus bagi orang-orang ini untuk memilih, akan mencegah, tidak sepenuhnya, tetapi akan meminimalkan risiko penularan," kata Freitas.
BERITA TERKAIT: