Menlu Hayashi Akui Jepang Perlu Evaluasi Rencana Boikot Olimpiade Beijing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 23 November 2021, 07:10 WIB
Menlu Hayashi Akui Jepang Perlu Evaluasi Rencana Boikot Olimpiade Beijing
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengumumkan bahwa dirinya telah mendapat undangan untuk berkunjung ke China dari Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Hayashi mengatakan bahwa undangan tersebut disampaikan Wang saat keduanya melakukan diskusi lewat telepon pada Kamis (18/11) lalu.

Kyodo News melaporkan pada Senin (22/11), belum ada jadwal yang ditetapkan untuk merespon undangan tersebut.

"Tidak ada yang diatur,Tidak ada pengaturan yang dibuat," kata Hayashi kepada wartawan.

Hayashi menjabat sebagai menteri luar negeri Jepang bulan ini. Selama panggilan telepon, kedua menlu dikatakan membahas cara untuk menstabilkan hubungan bilateral.

Hayashi, yang ditunjuk setelah pemilihan umum bulan lalu, dipandang relatif lebih ramah terhadap China.

Ditanya tentang kemungkinan Tokyo bergabung dengan aksi boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing, Hayashi hanya mengatakan hal itu perlu evaluasi yang dalam, dan Jepang akan memutuskan sendiri apa yang harus dilakukan.

Sejumlah negara telah menyerukan boikot Olimpiade Beijing 2022 untuk memprotes dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang China, di mana diperkirakan antara 1 dan 3 juta etnis Muslim Uighur telah ditahan di kamp-kamp konsentrasi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA