Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Minggu, 21 Desember 2025, 00:05 WIB
Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: AP)
rmol news logo Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya tidak memiliki niat menyerang negara lain selama Rusia diperlakukan dengan hormat dan kepentingannya dihargai.

Hal tersebut dikatakan Putin dalam Konferensi Pers Akhir Tahun dikutip dari Reuters, Sabtu 20 Desember 2025.

“Apa bakal ada operasi militer baru? Tidak akan ada, jika Anda memperlakukan kami dengan hormat dan menghormati kepentingan kami,” tegas Putin.

Ia menyinggung langkah Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang terus bergerak ke arah Timur. 

Menurutnya, ekspansi tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap pernyataan dan komitmen yang pernah disampaikan NATO, sekaligus menjadi pemicu memanasnya situasi keamanan kawasan.

Putin menilai campur tangan negara-negara Barat dalam konflik Rusia-Ukraina turut memperburuk keadaan. Meski demikian, Putin menyatakan Rusia terbuka untuk mengakhiri konflik tersebut melalui jalur damai.

Putin menegaskan, peluang untuk menghentikan perang sepenuhnya berada di tangan Kyiv dan negara-negara Barat yang terlibat. Ia juga menyinggung peran Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang disebutnya berupaya membantu mendorong penyelesaian konflik.

“Apakah kita benar-benar berencana menyerang Eropa? Omong kosong macam apa ini?” kata Putin.

Ia menolak tudingan bahwa Rusia menentang perdamaian. Menurut Putin, justru Rusia siap bernegosiasi dan menghentikan pertempuran apabila kepentingan keamanannya dipenuhi.

“Bukan kami yang melawan, Anda yang melawan kami melalui nasionalis Ukraina. Kami siap menghentikan pertempuran ini segera, sembari memastikan keamanan Rusia dalam jangka menengah dan panjang,” kata Putin.

Putin menyatakan harapannya agar Rusia dapat hidup damai pada 2026 tanpa keterlibatan konflik militer apa pun. Namun, ia menegaskan tidak ingin kembali dikhianati.

Akar persoalan konflik Rusia dan Ukraina, menurut Putin, terletak pada kehadiran NATO di kawasan. Karena itu, ia menuntut negara-negara Barat memenuhi janji dan komitmen yang telah mereka buat.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA