Dalam sebuah surat hukum kepada Aliansi Hong Kong yang merupakan penyelenggara acara tahunan besar kota Tiananmen dan kini telah dibubarkan, Universitas Hong Kong (HKU) menuntut kelompok itu segera membuat pengaturan agar patung itu dipindahkan dari lokasi universitas sebelum jam 5 sore pada tanggal 13 Oktober.
"Jika Anda gagal memindahkan patung itu, maka patung itu akan dianggap ditinggalkan," kata surat itu. Dengan demikian, pihak universitas akan dapat menangani patung itu dengan cara yang dianggap cocok tanpa pemberitahuan lebih lanjut.
Patung yang dimaksud adalah sebuah patung patung tembaga setinggi 8 meter yang menunjukkan 50 wajah sedih dan tubuh tersiksa yang ditumpuk satu sama lain. Patung itu telah dipajang di kampus HKU selama lebih dari dua dekade.
Keputusan itu dikecam oleh seniman asal Denmark yang membuat patung itu, Jens Galschiot. Dia mengatakan kepada
AFP bahwa pencopotan patung itu menggambarkan pembersihan perbedaan pendapat yang sedang berlangsung di pusat bisnis yang dulunya blak-blakan dan semi-otonom.
Sementara itu, mantan anggota komite tetap Aliansi Hong Kong Richard Tsoi mengatakan permintaan pihak HKU tidak masuk akal dan dia telah mengirim permintaan kepada rektor HKU untuk menyimpan patung itu.
"Sebagai ruang dengan kebebasan berbicara dan kebebasan akademik, Universitas Hong Kong memiliki tanggung jawab sosial dan misi untuk melestarikan
Pilar Of Shame," kata Tsoi dalam sebuah pernyataan.
BERITA TERKAIT: