Dalam keterangan resminya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong menyebut ada 140 WNI yang terdampak peristiwa tersebut.
Dari jumlah tersebut, sembilan orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang masih menjalani perawatan, 100 orang berhasil selamat, sementara 30 lainnya masih belum ditemukan.
Terkait penanganan lebih lanjut, KJRI menegaskan pihaknya telah mengambil langkah koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan.
"KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, agen ketenagakerjaan, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk mencari WNI yang belum ditemukan," demikian keterangan terakhir KJRI Hong Kong per 1 Desember 2025.
KJRI juga menegaskan hak-hak para WNI dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan dipastikan terpenuhi sesuai aturan setempat, termasuk komunikasi dengan keluarga korban guna memfasilitasi proses kepulangan jenazah maupun langkah lain sebagaimana keinginan keluarga.
"KJRI Hong Kong berkomitmen mendukung berbagai langkah otoritas setempat dalam tindak lanjut penanganan insiden kebakaran, sesuai protokol keselamatan dan ketentuan yang berlaku," lanjut pernyataan tersebut.
Selain itu, KJRI mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan data pribadi siapapun, termasuk identitas WNI terdampak kebakaran di Tai Po, demi menjaga privasi dan menghormati keluarga korban.
BERITA TERKAIT: