Dalam video yang beredar di media sosial, nampak Macron yang mengenakan masker hitam berjalan mendekati pagar penghalang untuk menyapa warga dalam kunjungannya ke desa Tain-l'Hermitage di wilayah Drome.
Macron bermaksud menyalami warga saat tiba-tiba seorang pria menamparnya sambil berteriak 'Turunkan Macron-isme' dan 'Montjoie, Saint-Denis' -- sebuah seruan perang Kerajaan Prancis lama, mengacu pada panji Raja Charlemagne.
Pengawal Macron dengan cepat turun tangan melindungi Macron dan mengamankan dua orang itu.
Hingga saat ini polisi masih mendalami insiden 'penamparan Macron' untuk mengetahui motif lebih jauh para pelaku.
"Pria yang mencoba menampar presiden saat ini sedang diinterogasi oleh gendarmerie," kata prefektur regional dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan
AFP.Selama kunjungan itu, Macron dikawal oleh Kelompok Keamanan untuk Kepresidenan Republik atau Groupe de Sécurité de la Présidence de la République (GSPR), semacam Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) di Indonesia.
GSPR dibentuk pada 1983, yang terdiri dari 77 pria dan wanita untuk melindungi Macron selama acara.
Dalam kunjungan Selasa itu, ada 10 anggota GSPR yang mendampingi Macron, menurut laporan BBC.
Saluran TV Prancis
BFM, mengatakan, petugas memeriksa lokasi sebelum kunjungan presiden. Personel bersenjata kemudian ditugaskan untuk menjaga ketat presiden dalam perjalanan itu sendiri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: