Dalam laporannya Vokskrant mengatakan polisi baru mengetahui peretasan itu setelah AIVD memberi tahu mereka dan penemuan itu menyebabkan kepanikan besar di kalangan mereka.
“Kelompok peretas Cozy Bear, yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan Rusia, membobol sistem kepolisian melalui server Akademi Kepolisian,†kata sumber surat kabar itu, seperti dikutip dari NL Times, Selasa (8/6).
Peretasan itu menyebabkan kepanikan bukan hanya karena sistem kepolisian ternyata tidak diamankan dengan baik, tetapi juga karena polisi sedang melakukan penyelidikan kriminal atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada saat itu.
“Apakah dan data mana yang dicuri, tidak jelas,†kata orang dalam kepada Volkskrant.
Jaringan polisi sangat besar dan kompleks, dan diputuskan untuk mengeluarkan para peretas secepat mungkin, daripada mendahulukan pencarian posisi keberadaan mereka.
“Ada banyak tanda tanya,†kata sumber surat kabar itu.
“Sudah berapa lama mereka berada di dalam? Apakah ini pertama kalinya? Apakah mereka sudah menyedot data? Itu tidak jelas,†lanjutnya.
Baik AIVD maupun polisi menolak untuk menanggapi pertanyaan Volkskrant tentang peretasan tersebut.
Penerbangan MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur pada 17 Juli 2014. Seluruh penumpangnya orang yang berjumlah 298 tewas, termasuk 196 orang Belanda.
Beberapa penyelidikan menunjukkan bahwa MH17 ditembak jatuh dengan sistem rudal BUK dari Brigade Anti-pesawat ke-53 Angkatan Bersenjata Rusia , ditembakkan dari sebuah lapangan di Ukraina timur yang berada di tangan separatis pro-Rusia pada saat itu .
Penanganan substantif dari pengadilan pidana terhadap empat orang pertama yang diduga terlibat dalam penembakan itu, tiga orang Rusia dan seorang Ukraina mulai disidangkan di pengadilan keamanan tinggi di Schiphol pada hari Senin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: