#March4Justice, Gerakan Protes Kekerasan Terhadap Perempuan Menggema Di Australia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 15 Maret 2021, 10:36 WIB
#March4Justice, Gerakan Protes Kekerasan Terhadap Perempuan Menggema Di Australia
Aksi protes atas kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan seksual/Net
rmol news logo Australia telah mendedikasikan bulan Maret untuk menyuarakan keadilan, khususnya bagi perempuan, dengan kampanye gerakan #March4Justice.

Protes damai dilakukan di seluruh Australia sebagai bentuk penolakan atas kekerasan terhadap perempuan, pelecehan seksual, dan misogini.

Aksi dilakukan pada Senin (15/3), di mana demonstran berkumpul di kompleks parlemen.

Dari laporan NZ Herald, tampak mantan istri Jaksa Agung Christian Porter, Lucy Gunn, ikut bergabung dengan ribuan pengunjuk rasa di CBD Perth.

Gerakan #March4Justice sendiri muncul setelah dua insiden yang menggemparkan Australia, salah satunya melibatkan Porter.

Porter yang saat ini sedang cuti medis diduga melakukan pemerkosaan, meski ia telah membantahnya.

Selain Porter, Menteri Pertahanan Linda Reynolds juga juga sedang cuti medis dituding melakukan pelecehan seksual kepada mantan stafnya, Brittany.

Dua insiden tersebut membuat geger Australia, hingga seorang akademisi asal Melbourne, Janine Hendry mulai menggagas aksi protes di sekitar gedung parlemen. Ia bahkan mendapat dukungan dari ribuan perempuan di Twitter.

Totalnya, ada lebih dari 85 ribu perempuan di 40 lokasi protes yang akan ikut andil dalam gerakan #March4Justice. Aksi protes bukan hanya dilakukan di kota-kota besar, tapi juga kota pedesaan seperti Wollongong dan Bunbury. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA