Berbicara dalam upacara wisuda taruna militer di Teheran, Minggu, 21 Desember 2025, Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdolrahim Mousavi, menyatakan Israel memiliki sejarah panjang melakukan serangan terhadap komunitas Yahudi di luar negeri demi menggambarkan diri sebagai korban.
“Mereka membunuh anggota komunitas Yahudi dan keluarga mereka di negara lain untuk menanamkan ketakutan dan mempromosikan apa yang disebut migrasi terbalik ke Israel,” ujar Mousavi, seperti dikutip dari
The National News. Ia menyinggung penembakan di Bondi Beach yang menewaskan 15 orang dan menyebut Israel telah melakukan bunuh diri politik melalui aksi tersebut, meski ia tidak memberikan bukti.
“Untuk mencegah migrasi terbalik dan menyelamatkan diri dari gejolak internal, mereka menghasut anti-Semitisme dan menyerang komunitas Yahudi agar tampak tertindas,” tambahnya.
Namun otoritas Australia menegaskan serangan itu tidak terkait negara asing.
Investigasi menyimpulkan pelaku terinspirasi oleh ideologi ISIS. Pemerintah Australia menyebut klaim Iran sebagai spekulatif dan tidak berdasar.
Ketegangan retorika antara Teheran dan Tel Aviv meningkat seiring konflik Gaza yang terus berkecamuk.
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyerukan Yahudi di negara Barat untuk bermigrasi ke Tel Aviv.
“Hari ini, orang Yahudi diburu di seluruh dunia. Saya menyeru Yahudi di Inggris, Prancis, Australia, Kanada, Belgia: datanglah ke Tanah Israel. Pulanglah,” kata Saar dalam upacara menyalakan lilin Hanukkah.
Ia menuding meningkatnya anti-Semitisme di Barat pascaperang Gaza, dan menilai beberapa pemerintah Eropa gagal melindungi warga Yahudi.
BERITA TERKAIT: