Jurubicara koalisi, Kolonel Turki al-Malki menyebut, pesawat tak berawak tersebut bertujuan untuk menyerang warga sipil dan objek sipil.
"Itu (drone) diluncurkan secara sistematis dan sengaja oleh millisi teroris Houthi untuk menargetkan warga sipil dan objek sipil," ujar al-Malki, seperti dikutip
Reuters.
Insiden tersebut hanya berselang sehari setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana untuk menghapuskan Houthi sebagai organisasi teroris.
Langkah tersebut juga mengikuti kebijakan luar negeri Presiden AS Joe Biden untuk mengakhiri dukungan Washington atas operasi koalisi yang dipimpin Saudi di Yaman.
Koalisi sendiri melakukan intervensi pada konflik Yaman sejak Maret 2015 untuk melawan Houthi. Gerakan yang didukung Iran tersebut menggulingkan pemerintah Yaman yang didukung Saudi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: