Tak hanya memantau proses memasak di dapur, kepala SPPG juga harus memantau pendistribusian MBG ke sekolah-sekolah dan penerima manfaat lainnya, mengecek harga di pasar, serta memberikan edukasi gizi.
Karena itu pula, Kepala SPPG harus terlibat dan bertanggung jawab penuh dalam mengatur jam kerja timnya, baik dirinya sendiri, akuntan, ahli gizi, maupun para relawan. Shift pagi, dari jam 8 atau 9 akuntan yang bertugas.
Demikian pesan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang Nanik Sudaryati Deyang dalam pengarahannya di acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis Serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu, 14 Desember 2025.
Menurut Nanik, Kepala SPPG juga harus tanggap jika terjadi masalah dan selalu berkoordinasi dengan para pimpinan wilayah masing-masing.
“Akuntan bertugas mengecek pembelian bahan baku, mengecek harga dan kualitasnya dibantu relawan penerima bahan baku, sambil mengawasi pencucian ompreng yang telah dibawa pulang dari sekolah-sekolah penerima manfaat, dan penyimpanan bahan baku,” jelas Nanik dikutip redaksi di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.
Shift selanjutnya, sore hingga malam, adalah tugas ahli gizi. Ia bisa masuk dapur MBG mulai pukul 4 atau 5 setelah serah terima tanggung jawab dari akuntan. Ahli gizi bertugas mengecek kembali bahan-bahan makanan apakah sudah sesuai rencana yang dibuat, mengecek kembali kualitas bahan, memantau pencucian, pemotongan dan penyiapan bahan sampai persiapan masak sekitar jam 1 sampai jam 2 malam.
Lanjut Nanik, Kepala SPPG mulai masuk pukul 1 atau 2 dini hari, setelah serah terima tanggung jawab dari Ahli Gizi. Sebagai kepala dapur MBG, Kepala SPPG bertanggung jawab penuh dalam proses yang paling krusial, yaitu proses memasak dan distribusi.
Kepala SPPG harus mengawasi proses memasak, apakah bahan sudah dimasak dengan benar, dan apakah sudah benar-benar matang. Begitu pula dalam proses pemorsian, dan distribusi.
“Saya tahu kalau yang dikerjain selalu Ahli gizi sampai pagi. Yang nungguin ahli gizi kadang-kadang malah dibantu akuntan,” tandas Nanik.
Saat proses pendistribusian, Kepala SPPG juga harus memantau secara langsung ke sekolah-sekolah dan Posyandu. Selain memastikan pengiriman MBG ke sekolah-sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita berlangsung dengan baik.
BERITA TERKAIT: