Demikian yang diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Australia, Simon Birmingham dalam wawancara dengan radio
Australian Broadcasting Corp (ABC) pada Senin (8/8), yang dikutip
Reuters.
Birmingham mengaku, pihaknya sudah meminta diskusi dengan China selama berminggu-minggu namun tidak direspons oleh Beijing.
"Sayangnya, permintaan kami untuk diskusi sejauh ini telah dipenuhi secara negatif," kata Birmingham.
"Itu mengecewakan," tambahnya.
Memanasnya hubungan antara Australia dan China sendiri dipicu dengan seruan Canberra untuk melakukan penyelidikan independen terkait dengan asal usul virus corona baru.
Australia sendiri tidak menargetkan China secara langsung dan hanya menyatakan kemungkinannya bahwa sumber virus corona baru berasal dari pasar satwa liar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Sementara itu, China yang tersinggung dengan permintaan Australia menuding Canberra sudah memainkan tipuan. Dutabesar China untuk Australia bahkan mengancam akan memboikot produk-produk Australia jika penyelidikan dilakukan.
Meski begitu, Australia terus menyerukan penyelidikan sehingga China akhirnya menghentikan impor daging dari empat pengolah daging tebesar di Australia.
Sejauh ini, China adalah pasar ekspor terbesar Australia, dengan nilai lebih dari 30 persen ekspor Australia.
Pada Jumat (5/6), China menyarankan orang-orangnya untuk tidak bepergian ke Australia, dengan alasan diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap orang China sehubungan dengan pandemik Covid-19.
BERITA TERKAIT: