"Rencana aneksasi tidak akan mencakup pembentukan negara Palestina, dan pemerintah pasti tidak akan menyetujuinya," ujar Netanyahu kepada
Channel 13 pada Minggu (7/6) yang dikutip
Anadolu Agency.
Alih-alih, Netanyahu menegaskan, rencana aneksasi Tepi Barat akan dilaksanakan dalam waktu beberapa pekan ke depan. Meski ia juga mengakui protes pemetaan untuk aneksasi belum rampung.
Berdasarkan pengumuman yang pernah disampaikan oleh Netanyahu, rencana aneksasi bagian-bagian Tepi Barat akan dilakukan pada 1 Juli.
Rencana tersebut telah disepakati oleh pemerintahan persatuan yang dibentuk Netanyahu dengan saingannya yang saat ini sudah berubah menjadi sekutu, Benny Gantz.
Rencana aneksasi Tepi Barat merupakan bagian dari implementasi Kesepakatan Abad Ini yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 28 Januari 2020.
Kesepakatan yang dibuat Trump tersebut berisi, AS akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang tidak terbagi. AS juga akan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat.
Berdasarkan rencana tersebut, pejabat Palestina mengungkapkan, Israel akan menganeksasi sekitar 30 hingga 40 persen bagian Tepi Barat, termasuk semua bagian Yerusalem timur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: