Jika UU Keamanan Nasional Diberlakukan Di Hong Kong, Inggris Akan Bentuk Aliansi Lawan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 02 Juni 2020, 20:29 WIB
Jika UU Keamanan Nasional Diberlakukan Di Hong Kong, Inggris Akan Bentuk Aliansi Lawan China
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab/Net
rmol news logo Inggris mulai berang dengan agresifitas China terhadap Hong Kong. Bahkan Menteri Luar Negeri Dominic Raab memperingatkan China untuk tidak berlaku otoriter karena bisa menghancurkan Hong Kong.

Berbicara kepada parlemen pada Selasa (2/6), Raab mengatakan tindakan China untuk memberlakukan UU keamanan nasional tidak hanya akan menghancurkan Hong Kong, namun juga reputasinya sendiri.

"Ada waktu bagi China untuk mempertimbangkan kembali, ada saat bagi China untuk mundur dari jurang dan menghormati otonomi Hong Kong serta menghormati kewajiban internasional China sendiri," ujar Raab.

"Realitas yang menyedihkan adalah bahwa jika China terus menyusuri jalur ini, itu akan mencekik apa yang telah lama menjadi permata di mahkota ekonomi," imbuhnya seperti dilansir Reuters.

Pekan lalu, parlemen China sudah memberikan persetujuan untuk UU keamanan nasional Hong Kong yang bisa menghentikan kejahatan seperti terorisme, separatisme, hingga campur tangan asing.

Meski UU tersebut belum diberlakukan di Hong Kong, namun Hong Kong sudah jatuh ke posisi keenam dari peringkat ketiga pusat keuangan global. Saat ini Hong Kong berada di bawah New York, London, Tokyo, Shanghai, dan Singapura.

Selain menghancurkan ekonomi Hong Kong, UU tersebut juga dikatakan Raab telah melanggar kebijakan "satu negara, dua sistem" yang tercantum dalam Pasal 23 Deklarasi Bersama China-Inggris 1984.

Lebih lanjut, Raab mengatakan, jika China terus melancarkan niatnya untuk memberlakukan UU keamanan nasional di Hong Kong, maka Inggris akan membentuk aliansi untuk melawan China.

Meski tidak bisa memaksa China, ia mengatakan Inggris akan berusaha untuk membujuknya mengubah arah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA