Rusia percaya, Beijing telah memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah pada Desember lalu.
"Pada akhir Desember, semua orang belajar dari rekan-rekan kami di China tentang apa yang terjadi di sana, ketika mereka menjadi yakin bahwa itu benar-benar epidemik," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada kelompok media Rusia, RBC, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Jumat (15/5).
Pada bulan Januari, para ahli, termasuk yang berada di bawah naungan WHO, sudah membahas hal ini, tekan Sergei.
"Lalu, pada awal Februari, para pakar WHO mengunjungi Wuhan, di antara mereka, ngomong-ngomong, adalah seorang spesialis Rusia. Jadi tidak benar untuk mengatakan bahwa China menutup WHO atau bahwa WHO tidak sadar," kata Sergei selama wawancara.
Dia menolak proposal Senator AS Lindsey Graham untuk menampar China dengan sanksi jika Beijing tidak akan bekerja sama dan tidak akan memberikan laporan lengkap tentang peristiwa yang menyebabkan pecahnya virus corona.
"Ada kebutuhan untuk memahami alasan spesifik munculnya virus ini, mengapa proses penularan dari orang ke orang dimulai dan seterusnya. Ini akan menjadi kunci penting di masa depan dalam mengembangkan penangkalnya," lanjut Sergei.
"Itu juga berarti akan membantu memastikan terhadap ancaman ini. Jadi bukan malahan untuk membantah bahwa virus tersebut berasal dari pasar di China lalu perlu untuk menjatuhkan sanksi terhadap negara ini," katanya.
Kasus virus corona muncul pertama kali di Wuhan, China. Setelah itu menyebar dengan cepat ke negara-negara sekitarnya. Saat ini sedikitnya 188 negara terkena wabah ini. Eropa dan Amerika Serikat merupakan wilayah yang paling parah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: