Perseteruan sendiri dipicu oleh Amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan (CAB) yang telah disahkan pada Desember 2019. UU tersebutkan menimbulkan kontroversi karena memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi warga non-muslim dari Bangladesh, Pakistan, dan Afganistan untuk mendapatkan status kewarganegaraan.
Disahkannya regulasi ini kemudian memicu terjadinya reaksi protes dari kelompok muslim yang berujung pada penyerangan kelompok Hindu Garis Keras terhadap para demonstran dan membakar masjid Ashok Nagar di New Delhi. Tercatat sampai dengan hari ini, konflik yang terjadi di India tersebut telah jatuh korban sejumlah 42 orang.
Merepons konflik antarumat beragama yang terjadi di India tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sunanto, mengungkapkan keprihatinan yang mendalam dan mengutuk keras aksi kekerasan tersebut.
Menurutnya, konflik tersebut memberikan gambaran betapa perlunya praktik-praktik moderasi dalam beragama oleh seluruh umat manusia.
“Bagaimanapun tindakan anarkis tidak dapat diterima dan tidak dibenarkan oleh agama apapun. Tidak pantas bagi kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai umat tertentu melakukan tindakan represif sampai dengan jatuh korban jiwa, agama adalah sumber perdamaian, bukan perpecahanâ€, ungkap pria yang akrab dipanggil Cak Nanto itu dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (1/3).
Selanjutnya, Sunanto berharap, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dapat segera mengambil langkah diplomasi untuk menciptakan perdamaian di India, serta berupaya memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini sedang berada di India.
“Kami berharap pemerintah juga memperhatikan masalah ini secara serius. Pemerintah melalui Kemenlu harus melakukan upaya diplomasi dalam mengawal terciptanya ketertiban dunia yang berdasarkan pada perdamaian abadi dan keadilan sosial. Yang penting juga, menjamin keselamatan WNI yang berada di India saat ini agar tidak ikut terlibat dalam pusaran konflikâ€, ungkap Sunanto.
Terakhir, Sunanto berharap kepada seluruh lapisan masyarakat di tanah air untuk tidak terprovokasi terhadap konflik yang terjadi di India. Alih-alih, Sunanto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan antar umat beragama, tetap menjaga kondusifitas bangsa ditengah perjuangan dunia melawan wabah virus corona.
BERITA TERKAIT: