Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DKI Jakarta, Ronaldo Zulfikar, menanggapi komentar salah satu calon di Pilkada Jakarta yang melontarkan lelucon tentang janda kaya yang menikahi pemuda pengangguran.
Ronaldo menilai bahwa lelucon tersebut bersifat seksis dan tidak layak disampaikan oleh seseorang yang ingin menjabat sebagai pejabat publik.
“Bagaimana masyarakat bisa percaya bahwa mereka akan membawa perubahan yang beradab dan menghormati semua pihak?” kata Ronaldo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 27 Oktober 2024.
Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat Jakarta masih menyimpan trauma dari polarisasi yang terjadi di masa lalu, terutama ketika isu agama dijadikan bahan perdebatan dalam Pilkada.
"Kita tentu tidak ingin melihat peristiwa serupa terulang. Polarisasi yang muncul akibat pernyataan yang tidak bijak hanya akan memperburuk keadaan dan memecah belah masyarakat," ujarnya.
Karena itu, Ronaldo menekankan pentingnya calon pemimpin untuk lebih bijaksana dan menjaga ucapan mereka agar tidak memperkeruh situasi.
"Sebagai calon pejabat, mereka seharusnya lebih cermat dan mampu menjaga pernyataan. Jangan sampai membuat suasana semakin gaduh dan memicu ketegangan di masyarakat," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: