Kecelakaan terjadi pada 28 September diketahui melibatkan Korps Marinir AS F-35B. Jet tempur jatuh di Carolina Selatan dengan pilot yang keluar dengan selamat dan tidak ada korban luka yang dilaporkan di lapangan.
Penyelidikan awal menunjukkan ada masalah dengan tabung bahan bakar. Kejadian itu membuat seluruh armada F-35 di seluruh dunia diinspeksi aspek keselamatannya dan ada pergantian komponen.
Sejak saat itu, Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara lain telah membersihkan masalah pada mayoritas armada F-35 mereka untuk melanjutkan operasi.
Ini adalah kecelakaan pertama dalam hampir 160.000 jam terbang F-35 sejak pertama kali lepas landas pada tahun 2006.
"Jika pesawat telah berkontribusi dalam beberapa faktor untuk ini, maka sama seperti dengan yang lainnya di program ini, kami akan menyelam bersama dengan pelanggan kami untuk mendapatkan akar penyebab dari hal ini, dan apa yang perlu kami lakukan untuk pesawat akan maju," kata direktur pengembangan bisnis internasional F-35 Steve Over seperti dimuat
Channel News Asia.
[mel]
BERITA TERKAIT: