Penamaan Jalan Picu Pertikaian Politik Di Lebanon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 20 September 2018, 09:18 WIB
Penamaan Jalan Picu Pertikaian Politik Di Lebanon
Nama jalan yang kontroversial/BBC
rmol news logo Penamaan jalan di ibukota Lebanon, Beirut dengan nama komandan militer terakhir dari gerakan Hizbullah telah memicu pertikaian politik.

Dia adalah Mustafa Badreddine. Nama itu diberikan pada nama jalan di pinggiran Ghobeiry. Nama itu diberikan oleh pemerintah daerah Ghobeiry yang mendukung Hizbullah.

Badreddine sendiri adalah tokoh yang diduga telah mendalangi pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri pada tahun 2005.

Jalan itu sendiri mengarah ke Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri.

Anak Hariri, yakni Saad Hariri yang merupakan perdana menteri saat ini, menyebut langkah itu adalah tindakan durhaka.

"Keputusan untuk menamai jalan Mustafa Badreddine sangat disesalkan," tulis Saad di akun Twitternya (Rabu, 19/9).

"Ada orang-orang yang ingin menyeret negara itu ke tempat lain. Mereka harus bertanggung jawab atas ini sebelum Tuhan Yang Maha Kuasa dan sebelum orang-orang Lebanon," sambungnya seperti dimuat BBC.

Nama jalan itu sendiri diubah hanya beberapa hari setelah Pengadilan Khusus yang didukung PBB untuk Libanon (STL) mulai mendengar argumen penutupan dalam persidangan in absentia empat orang lainnya terkait dengan Hizbullah yang dituduh berada di balik pemboman mobil yang menewaskan Rafik Hariri dan 21 orang lainnya.

Hizbullah telah membantah terlibat dalam pembunuhan itu.

Setelah menghadiri persidangan di Den Haag pekan lalu, Saad Hariri mengatakan dia yakin keadilan akan menang dan bahwa pembunuh ayahnya akan bertanggung jawab. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA