Donwahi dibebaskan di kota Bouake. Ia ditahan secara paksa terkait masalah kebuntuan gaji.
Insiden penahanan ini bermula sejak munculnya pemberontakan dari dalam tubuh tentara. Mereka yang memberintak menolak kesepakatan yang diumumkan oleh Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara terkait gaji.
Pemberontakan pun dimulai di Bouake, kota terbesar kedua di Pantai Gading pada Jumat (5/1) dan menyebar dengan cepat di ibukota komersial Abidjan. Pemberontakan berujung pada penangakapan Donwahi selama dua jam.
Menyusul penangkapan itu, Presiden Ouattara kemudian mengumukan di televisi soal perubahan kebijakannya.
"Saya menyatakan bahwa saya telah setuju untuk mempertimbangkan tuntutan prajurit-prajurit soal bonus dan kondisi kerja yang lebih baik," kata Ouattara dalam pengumumannya tanpa menambahkan rincian lebih lanjut.
Ia pun menegaskan bahwa cara yang dilakukan tentara yang memberontak ini tidak lah tepat.
"Ini menodai citra negara kita setelah semua upaya kita untuk menghidupkan kembali perekonomian," sambungnya,
Namun demikian belum jelas apakah pembebasan Donwahi ini berarti berakhirnya pemberontakan atau tidak.
[mel]
BERITA TERKAIT: