Ini dilakukan untuk menekan campur tangan AS di negara tersebut.
"Dalam rangka untuk melindungi negara kita, saya telah memutuskan untuk menerapkan sistem wajib visa untuk semua orang Amerika yang masuk ke Venezuela," sindir Maduro di istana presiden Miraflores, Caracas (Sabtu, 28/2), seperti dimuat
AFP.
Selain itu, presiden sayap kiri itu juga meminta agar staf diplomatik AS di Caracas dikurangi.
Dalam pidato yang berapi-api, Maduro mencatat bahwa AS memiliki 100 staf diplomatik di Caracas sedangkan diplomat Venezuela di Washington hanya berjumlah 17 orang.
Hal tersebut dirasa Maduro tidak sesuai prinsip Konvensi Wina tentang kesetaraan negara mengenai ukuran misi diplomatik masing-masing.
Perlu diketahui, hubungan Venezuela dengan AS mulai memburuk sejak tahun 2002.
Ketika itu, Presiden Hugo Chavez akan dikudeta oleh golongan sayap kanan Venezuela yang disokong AS.
Namun, rencana kudeta yang didukung Presiden AS saat itu, George W. Bush gagal terjadi dan Chavez tetap menjadi Presiden Venezuela hingga akhir hayatnya.[wid]
Maduro berasumsi AS masih bernafsu mengincar Venezuela yang kaya akan minyaknya.
[wid]
BERITA TERKAIT: