Jenazah pemimpin berjulukan El Comandante itu disemayamkan di Akademi Militer, Caracas. Pemakamannya akan dilaksanakan pada Jumat waktu setempat.
Para pemimpin negara sahabat Venezuela di kawasan Amerika Selatan telah dikabarkan berada di Caracas untuk menghadiri upacara penghormatan terakhir. Diantaranya adalah Presiden Evo Morales (Bolivia), Presiden Fernandez de Kirchner (Argentina), dan Presiden Jose Mujica (Uruguay).
Dari belahan benua lain, Presiden Iran, Ahmadinejad, diberitakan tengah dalam perjalanan menuju negeri kaya minyak itu.
Amerika Serikat dan sekutunya yang menjadi musuh politik Chavez sejak dia berkuasa tahun 1999, terlihat dingin menyikapi kematian Chavez. Presiden Barack Obama bahkan menyatakan, kepergian pria berpemikiran sosialis itu akan menjadi bab baru dalam hubungan AS dan Venezuela.
Namun, pemberitaan soal kematian Chavez, marak di negara sekutu sekaligus tetangga langsung AS, yakni Meksiko. Meski demikian, Presiden Enrique Pena Nieto turut menyampaikan pernyataan duka walau cuma lewat akun twitternya.
Octa Kusuma Negara, warga Indonesia yang menetap di Meksiko, menceritakan, pemberitaan media massa setempat memberikan porsi besar untuk berita kematian tokoh revolusioner yang dicap otoriter oleh Amerika Serikat dan sekutunya itu.
"Media setempat memberitakan besar-besaran kematiannya," kata Octa lewat pesan elektronik kepada
Rakyat Merdeka Online, tadi (Jumat, 8/3)
Antusiasme masyarakat Meksiko terhadap pemberitaan Chavez sangat tinggi. Beberapa hari terakhir media massa sangat intens menjadikannya berita utama.
"Tapi beberapa media besar, seperti
The News, menuliskan bahwa hubungan AS-Venezuela akan membaik selepas kematian Chavez," ungkap staf KBRI di Mexivo City itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: