
Presiden Amerika Serikat Barack Obama tak kuasa menahan derai air mata kala berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih, Jumat (14/12) waktu setempat untuk menanggapi penembakan massal yang tejadi di sebuah sekolah dasar di Connecticut.
"Saya tahu, tidak ada satupun orang tua di Amerika yang tidak merasakan kesedihan dalam peristiwa ini," kata Obama sambil menyeka air matanya dan sesekali terlihat terisak, seperti dikutip
RIA Novosti (Sabtu, 15/12).
Obama juga turut mendoakan para korban dan mengatakan bahwa reaksinya ini adalah panggilan dari hati kecilnya sebagai seorang presiden dan juga sebagai seorang ayah yang memiliki dua anak perempuan berusia 11 dan 14 tahun.
"Mayoritas dari mereka yang meninggal adalah anak-anak kecil antara lima sampai 10 tahun. Mereka masih memiliki mimpi yang panjang. Ulang tahun. Wisuda. Pernikahan. Anak-anak mereka sendiri," lanjut Obama.
Peristiwa ini bermula saat, Adam Lanza yang merupakan anak kandung salah seorang guru di SD Sandy Hook di kota Newtown, Connecticut, melakukan penembakan secara membabi buta ke sebuah ruang kelas SD tersebut. Aksi dari pemuda berusia 20 tahun ini telah menewaskan 20 anak-anak, enam orang dewasa dan diakhir aksinya ia menembakan senjatanya ke arah dirinya sendiri.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: