
Ribuan orang turun ke jalan-jalan Siliana, Tunisia, untuk menuntut Gubernur Ahmed Ezzine Mahjoubi mundur dari jabatannya. Demonstran menilai Gubernur Mahjoubi sudah tidak mampu mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di wilayahnya.
Kemarahan demonstran memuncak tatkala Mahjoubi menaikan harga bahan pokok secara sepihak.
Seperti dikutip
al Jazeera (Sabtu, 01/12), bentrokan besar-besaran di Siliana terus menerus terjadi sejak Selasa (27/11) hingga Jumat (30/11) untuk menuntut Mahjoubi. Sedikitnya lebih dari 300 orang mengalami luka-luka dan membuat sejumlah pertokoan terpaksa tutup.
Pada aksi Jumat (30/11), para pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan aparat keamanan. Mereka melempar batu dan bom molotov kearah pasukan keamanan.
"Dengan jiwa dan darah kami, kami berkorban untuk Siliana," teriak para demonstran sambil membakar ban di pusat kota.
Untuk meredam aksi ini, Polisi terpaksa turun dengan kendaraan lapis baja dan sesekali melepaskan beberapa tembakan peringatan serta menyemprotkan gas air mata ke arah demonstran.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: