Salat Jumat sekaligus doa bersama itu diprakarsai oleh kelompok oposisi utama pemerintah Bahrain, al Wefaq pada Jumat (9/11) waktu setempat.
Pada tanggal 30 Oktober lalu, rezim Al Khalifa melarang demonstrasi dan pertemuan publik di seluruh negeri sebagai upaya untuk membungkam protes rakyat.
Tak lama setelah acara itu dimulai, pihak kepolisian Bahrain berdatangan untuk membubarkan aksi tersebut karena dianggap berpotensi menghasut rezim Al Khalifa.
Menurut sejumlah saksi mata, polisi menembakan gas air mata dan memblokir jalan-jalan di Manama yang menuju ke tempat diselenggarakannya aksi tersebut.
Sebagaimana dilansir
Irish Times (Sabtu, 10/11), seorang remaja berusia 16 tahun dinyatakan tewas di jalan raya tidak jauh dari tempat penyelengaraan aksi tersebut.
Pihak kementerian itu mengatakan adalah kecelakaan lalu lintas, namun para aktivis mengatakan korban tertabrak saat sedang dikejar oleh polisi.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: