Lima Negara Terpilih Jadi Anggota Baru DK PBB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 04 Juni 2025, 11:47 WIB
Lima Negara Terpilih Jadi Anggota Baru DK PBB
Dewan Keamanan PBB/Net
rmol news logo Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi memilih lima negara sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan untuk masa jabatan dua tahun mulai Januari 2026. 

Negara-negara tersebut adalah Bahrain, Kongo, Liberia, Kolombia, dan Latvia yang semuanya terpilih melalui pemungutan suara rahasia di antara 193 negara anggota.

Dalam pemilihan tanpa lawan ini, Bahrain meraih 186 suara, Kongo 183 suara, Liberia 181 suara, Kolombia 180 suara, dan Latvia 178 suara.

Pemilihan ini menandai pertama kalinya Latvia duduk di Dewan Keamanan. Menteri Luar Negeri Latvia, Baiba Braze, menyatakan kesiapan negaranya untuk mengemban tanggung jawab tersebut.

“Pengalaman sejarah kami menempatkan kami pada posisi untuk memahami, berempati, dan menjalin kemitraan di setiap kawasan di dunia,” ujar Braza, seperti dimuat Associated Press pada Rabu, 4 Juni 2025.

"Kami tahu nilai kebebasan. Kami tahu kerapuhan perdamaian dan kekuatan multilateralisme untuk menjaganya," tambahnya. 

Braze juga menegaskan komitmen Latvia dalam mendorong perdamaian, khususnya di Ukraina, Timur Tengah, dan kawasan konflik lainnya.

Sementara itu, Bahrain akan menjadi wakil dunia Arab di dewan. Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif bin Rashid Al Zayani, menekankan peran negaranya sebagai aktor proaktif dalam upaya perdamaian global.

“Tujuan kami adalah untuk memperkuat perdamaian dan stabilitas di kawasan kami,” tegas Al Zayani.

Ia menambahkan bahwa penyelesaian konflik Palestina-Israel adalah kunci perdamaian kawasan. 

“Persyaratan langsung adalah gencatan senjata, masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, pembebasan semua sandera, dan kemajuan menuju solusi dua negara dan negara Palestina yang layak," tegasnya. 

Kongo, yang menjalani masa jabatan ketiganya, membawa pengalaman panjang dalam menghadapi konflik internal. Menteri Luar Negeri Therese Kayikwamba Wagner menegaskan bahwa pemilihan ini mencerminkan kepercayaan internasional dan tempat Afrika dalam membentuk agenda global.

“Kongo akan membawa pengetahuan kepada dewan tentang penanganan konflik, tantangan misi penjaga perdamaian, dan konvergensi antara konflik, sumber daya alam, serta perubahan lingkungan," kata dia.

Liberia, yang terakhir kali duduk di Dewan Keamanan pada 1961, menyuarakan semangat untuk perubahan. Wakil Menteri Luar Negeri Deweh Gray menyatakan: “Suara Liberia adalah suara untuk Afrika, dan kami akan memastikan bahwa kami mengikuti posisi bersama Afrika.”

Kolombia juga kembali ke dewan dengan membawa semangat lingkungan dan hak asasi manusia. Duta Besar Kolombia untuk PBB, Leonor Zalabata, menyerukan kerja sama global untuk perdamaian dan pelestarian alam.

“Kami mengundang Anda semua untuk terus bekerja di jalur hak asasi manusia dan bekerja sama secara harmonis dengan alam untuk membangun perdamaian," kata dia.

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara, termasuk lima anggota tetap dengan hak veto (AS, Rusia, Tiongkok, Inggris, dan Prancis), saat ini menghadapi kebuntuan dalam isu-isu besar, terutama konflik di Ukraina dan Gaza. 

Upaya reformasi dewan agar lebih mencerminkan realitas geopolitik modern telah berlangsung selama beberapa dekade, namun tak kunjung membuahkan hasil.

Negara-negara baru ini akan menggantikan Aljazair, Guyana, Korea Selatan, Sierra Leone, dan Slovenia pada Januari mendatang.

Dengan bergabungnya lima anggota baru ini, harapan dunia tertuju pada peran aktif mereka dalam mengatasi konflik global, memperkuat multilateralisme, dan memperjuangkan suara kawasan yang selama ini kurang terwakili.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA