Menteri Komunikasi Mauritania, Hamdi Ould Mahjoub mengatakan bahwa penembakan itu terjadi karena patroli militer melakukan kesalahan identifikasi terhadap rombongan kepresidenan yang sedang menuju Nouakchott.
"Saat Presiden kembali ke Nouakchott, patroli keamanan Mauritania tiba-tiba menembaki rombongan presiden karena mereka tidak mengenali rombongan tersebut,"kata Mahjoub, sebagaimana yang dilansir
Press TV (Minggu, 14/10).
Dia juga menjelaskan luka yang dialami Presiden Mohamed Ould Abdel Aziz tidak terlalu membahayakan jiwanya. Saat ini, presiden tengah mendapat perawatan di sebuah rumah sakit militer di Nouakchott.
"Dia hanya sedikit terluka. Ini dapat dilihat ketika presiden tidak membutuhkan bantuan sama sekali saat turun dari kendaraan, setibanya dirumah sakit," demikian Mahjoub.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: