Sambil membentangkan bendera Suriah, para demonstran melakukan doa bersama agar pemerintah Suriah segera mengakhiri pengepungan militer yang dilakukan di kota-kota besar Suriah dan meminta keselamatan untuk para demonstran yang menggulingkan rezim Assad. Selain menuntut turunnya Presiden Assad, para pengunjuk rasa ini juga menentang tindakan kekerasan yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi pengunjuk rasa, karena hingga saat ini tercatat 1.400 warga sipil tewas terbunuh oleh aksi kekerasan yang dilakukan militter Suriah sejak Maret.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, seperti dilansir
Aljazeera, memperingatkan pemerintah Suriah untuk melakukan reformasi secepatnya karena sudah tidak ada waktu lagi. Dalam kunjungannya ke Lithuania, Clinton mengatakan Presiden Bashar al Assad akan menghadapi penentangan yang lebih teroganisir kecuali bila ada sebuah upaya transisi menuju demokrasi di negara itu.
"Mereka harus memulai sebuah transisi demokrasi dan melakukan satu pertemuan dengan pihak oposisi di Damaskus atau mereka (pemerintah) akan terus melihat resestensi yang semakin terorganisir dikalangan oposisi," ujar Clinton saat di konferensi demokrasi internasional, Lithuania.
[ald]
BERITA TERKAIT: