ULN pemerintah tercatat sebesar 210,5 miliar Dolar AS dan tumbuh 4,7 persen (year on year). Kinerja ini mencerminkan pengelolaan utang yang tetap terjaga, didukung masuknya aliran modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) internasional.
Kondisi tersebut menegaskan kepercayaan investor global terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa utang pemerintah dikelola secara hati-hati dan diarahkan untuk membiayai program prioritas, seperti sektor kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan transportasi.
Di sisi lain, ULN swasta melanjutkan tren penurunan menjadi 190,7 miliar Dolar AS, atau turun dibandingkan September 2025. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,9 persen, mencerminkan penyesuaian pembiayaan korporasi di tengah dinamika perekonomian global.
Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia tetap berada pada level yang sehat. Rasio ULN terhadap PDB tercatat 29,3 persen, dengan porsi utang jangka panjang yang dominan mencapai 86,2 persen.
Bank Indonesia bersama pemerintah memastikan koordinasi terus diperkuat agar ULN dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional.
BERITA TERKAIT: