Menurut laporan Reuters, kenaikan tersebut dipicu oleh kesepakatan penjualan saham senilai sekitar 6,6 miliar Dolar AS. Saham dijual oleh karyawan aktif maupun mantan karyawan perusahaan.
"Sebagai bagian dari kesepakatan itu, karyawan OpenAI menjual saham kepada konsorsium investor, termasuk Thrive Capital, SoftBank, Dragoneer Investment Group, MGX Abu Dhabi, dan T. Rowe Price," kata seorang sumber anonim, dikutip Jumat 2 Oktober 2025.
"Perusahaan telah mengesahkan penjualan saham senilai lebih dari 10 miliar Dolar AS di pasar sekunder," tambahnya.
Langkah ini menunjukkan betapa panasnya persaingan antar perusahaan teknologi besar dalam merekrut talenta AI. Mereka berlomba menawarkan paket kompensasi besar demi menarik tenaga ahli terbaik.
Sebagai perbandingan, Meta baru-baru ini menggelontorkan miliaran dolar ke perusahaan rintisan AI, Scale AI. Bahkan, mereka merekrut CEO muda berusia 28 tahun, Alexandr Wang, untuk memimpin unit "super intelligence" barunya.
BERITA TERKAIT: