Pelemahan dolar terjadi setelah sebelumnya sempat stabil dalam beberapa bulan terakhir.
Tekanan jual kembali meningkat karena pasar semakin yakin the Fed akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga, ditambah desakan Presiden AS Donald Trump untuk melakukan pelonggaran moneter yang lebih agresif.
Di sisi data ekonomi, penjualan ritel Amerika Serikat menurut data terbaru naik lebih dari perkiraan pada Agustus.
Dikutip dari
Reuters, indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, merosot 0,7 persen ke posisi 96,636. Ini adalah level terendah sejak 1 Juli.
Euro melonjak terhadap Dolar AS sebesar 0,9 persen, menjadi 1,1867 Dolar AS, level tertinggi sejak September 2021.
Poundsterling menguat 0,5 persen menjadi 1,366 Dolar AS, posisi tertinggi dalam lebih dari dua bulan, setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja Inggris kembali melemah.
Dolar AS juga melemah terhadap Yen, 0,7 persen, ke posisi 146,35, level terendah satu bulan.
Rapat kebijakan Bank of Japan (BoJ) akan berlangsung pada Jumat pekan ini . Pasar memperkirakan BoJ akan tetap mempertahankan suku bunga di 0,5 persen di tengah dinamika politik Negeri Sakura,
Menteri Pertanian Jepang dan juru bicara pemerintah resmi maju dalam bursa calon pemimpin partai berkua Negeri Sakueasa untuk menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba yang mengundurkan diri bulan lalu.
BERITA TERKAIT: