Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi RI, Ari Permana, menjelaskan bahwa lebih dari 95 persen struktur ekonomi Indonesia ditopang oleh UMKM dan sebagian besar bersifat informal. Kondisi ini membuat banyak pelaku usaha kesulitan mengakses modal, pendampingan, dan perizinan.
“UMKM jangan dipusingkan lagi dengan laporan keuangan atau urusan perizinan. Biarkan mereka fokus menghasilkan produk yang berkualitas. Semua fungsi itu seharusnya dijalankan oleh koperasi,” ungkap Ari dalam Talkshow Peringatan Hari UMKM Nasional yang digelar Bidang Pemberdayaan UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Korporasi DPP PKS, Senin, 25 Agustus 2025.
Ia menekankan bahwa koperasi memiliki legal standing yang kuat, sehingga dapat menjalankan peran penting mulai dari pembiayaan, pencatatan keuangan, perizinan, hingga quality control.
“Koperasi itu ibarat smartphone. Sayangnya, selama ini baru dipakai sebatas SMS dan telepon, padahal bisa multifungsi,” ujarnya.
Ari mengapresiasi inisiatif PKS yang meluncurkan program Pendamping UMKM, yang diharapkan mampu mendorong terbentuknya ekosistem usaha berbasis kluster sektor.
Di akhir paparannya, Ari mengajak seluruh pihak untuk serius mendorong UMKM naik kelas melalui penguatan koperasi.
“Fondasi ekonomi kita sudah disiapkan para pendiri bangsa lewat Pasal 33 UUD 1945: ekonomi berbasis asas kekeluargaan. Itulah ruh koperasi, yang membuat UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: