Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, volume transaksi super app tersebut ikut naik 25,5 persen yoy menjadi Rp3.231,7 triliun.
“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa kehadiran super app BRImo semakin relevan dalam memenuhi kebutuhan layanan perbankan digital masyarakat” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat 8 Agustus 2025.
Kinerja super app BRImo disebut telah berhasil mendorong pertumbuhan dana murah, seiring dengan meningkatnya kepercayaan dan preferensi nasabah terhadap layanan digital BRI.
Dalam hal ini Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 6,7 persen secara tahunqn (yoy), menjadi Rp1.482,12 triliun hingga akhir Juni 2025.
Sementara komposisi dana murah atau CASA sendiri mencapai 65,5 persen dari total DPK, tumbuh double digit sebesar 10,60 persen yoy.
Adapun pertumbuhan dana murah BRI yang solid berkontribusi pada penurunan Cost of Fund (CoF) pada Triwulan II 2025.
Sebagai bagian dari penguatan struktur pendanaan, BRI akan mendorong pertumbuhan CASA yang sehat melalui segmentasi layanan simpanan, penyederhanaan produk, akselerasi giro, penguatan digital channel, serta penguatan brand untuk memperkuat posisi di pasar ritel dan wholesale.
Sebagai informasi, BRI sendiri mencatatkan laba konsolidasian sebesar Rp26,53 triliun hingga akhir Juni 2025. Total aset mencapai Rp2.106,37 triliun atau tumbuh 6,52 persen yoy.
BERITA TERKAIT: