Penurunan ini terjadi karena melemahnya aktivitas perdagangan kripto di tengah minimnya pergerakan harga mata uang digital.
Pada periode April-Juni 2025, volume perdagangan dari investor ritel tetap rendah. Hal ini disebabkan karena banyak investor memilih menyimpan aset mereka, berharap nilainya akan terus naik, meskipun harga kripto sempat melonjak.
Akibatnya, aktivitas jual-beli turun. Volatilitas (pergerakan harga) kripto sendiri tercatat turun 16 persen dari kuartal sebelumnya.
Dikutip dari
Reuters, saham Coinbase turun 6,8 persen dalam perdagangan setelah jam bursa.
Saham tersebut sebelumnya sudah naik hampir 54 persen sepanjang 2025 karena
euforia kripto dan dimasukkan ke indeks saham bergengsi S&P 500,
Laba bersih Coinbase yang telah disesuaikan tercatat sebesar 33,2 juta Dolar AS (sekitar Rp540 miliar), atau 12 sen per saham, selama tiga bulan terakhir. Angka ini turun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 294,4 juta Dolar AS (Rp4,8 triliun), atau 1,10 Dolar AS per saham.
Coinbase menjelaskan, kenaikan laba bersih pada tahun lalu banyak didorong oleh keuntungan dari investasi di Circle, perusahaan penerbit stablecoin, dan dari portofolio aset digital milik perusahaan.
Pendapatan dari stablecoin tercatat mencapai 332,5 juta Dolar AS, naik dari 240,4 juta Dolar AS dibanding tahun lalu.
Sebagai informasi, Coinbase adalah salah satu platform perdagangan (exchange) aset kripto terbesar di Amerika, yang memungkinkan orang untuk membeli, menjual, dan menyimpan mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum.
BERITA TERKAIT: