Penuh Kepalsuan, Citra Koperasi di Indonesia Makin Rusak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Minggu, 27 Juli 2025, 02:10 WIB
Penuh Kepalsuan, Citra Koperasi di Indonesia Makin Rusak
Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) Suroto/Ist
rmol news logo Hingar bingar peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih ternyata tidak lepas dari rangkaian kritik yang berujung kekhawatiran mengenai nasib soko guru ekonomi Indonesia.

Pakar koperasi sekaligus Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) Suroto mengemukakan praktik perkoperasian di Indonesia masih penuh kepalsuan.  

“Keberadaan koperasi di Indonesia itu lebih didominasi oleh koperasi palsu. Ada tiga model kepalsuan koperasi di Indonesia,” ujar Suroto kepada RMOL, Sabtu, 26 Juli 2025.

Lanjur dia, pertama terkait kepalsuan koersif. Yakni kepalsuan yang diakibatkan oleh tekanan struktural negara semacam KUD, Kopdes Merah Putih, Koptan pada masa Kredit Usaha Tani /KUT.
 
“Kedua, kepalsuan mimitik, kepalsuan akibat meniru niru korporat kapitalis seperti koperasi yang adopsi prinsip profit oriented, efisiensi menindas dan lain-lain,” jelasnya.

Ketiga, sambung Suroto, kepalsuan normalitatif, yaitu kepalsuan yang coba menormalisasi kerja koperasi yang tak ada bedanya dengan korporat kapitalis seperti misalnya rentenir baju koperasi

“Koperasi-koperasi palsu atau quasi koperasi di atas yang telah membuat citra koperasi di Indonesia makin rusak. Badan hukumnya koperasi tapi praktiknya lebih mirip entitas bisnis karitatif yang mati hidupnya andalkan subsidi negara atau pemerintah atau bisnis kapitalis pengejar profit semata mata,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA