Peningkatan penggunaan layanan digital dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk menyebarkan tautan palsu melalui pesan singkat, email, atau media sosial.
Tautan tersebut mengarah ke situs tiruan yang dirancang menyerupai laman resmi BRI. Di situs tersebut, pelaku akan meminta data sensitif seperti user ID, PIN, OTP, password, atau informasi kartu. Jika data diisi, pelaku dapat mengakses rekening dan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan nasabah.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa keamanan merupakan prioritas utama dalam pengembangan layanan digital BRI.
“Bagi BRI, keamanan dan kenyamanan dalam layanan digital merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dan menjadi dasar utama dalam membangun serta menjaga kepercayaan nasabah,” ujar Hendy lewat keterangan tertulisnya, Minggu, 20 Juli 2025.
BRI terus memperkuat sistem perlindungan dengan pengembangan teknologi, pembaruan infrastruktur, dan penerapan standar keamanan di setiap lapisan sistem digital.
Selain itu, nasabah juga didorong untuk mengaktifkan fitur keamanan seperti autentikasi biometrik, verifikasi dua langkah, pembaruan aplikasi secara berkala, dan notifikasi transaksi.
Hendy menambahkan bahwa keamanan layanan digital hanya bisa terwujud melalui kolaborasi aktif antara bank dan nasabah.
“Nasabah memegang peran penting dalam menjaga keamanan transaksi dengan tetap waspada terhadap potensi ancaman siber yang semakin berkembang,” tegasnya.
BRI mengimbau masyarakat untuk selalu mengakses layanan dan informasi hanya melalui saluran resmi, yakni situs www.bri.co.id dan akun media sosial terverifikasi seperti Instagram @bankbri_id, Facebook BANK BRI, Twitter/X @BANKBRI_ID, @promo_BRI, @kontakBRI, serta TikTok @bankbri_id.
Untuk kebutuhan layanan maupun pengaduan, nasabah dapat menghubungi Contact BRI di 1500017 atau melalui asisten virtual WhatsApp SABRINA di nomor 0812 1214 017.
BERITA TERKAIT: