Stok Menumpuk, Dealer Desak Pabrik Mobil Hentikan Penjualan Berlebihan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Selasa, 03 Juni 2025, 14:49 WIB
Stok Menumpuk, Dealer Desak Pabrik Mobil Hentikan Penjualan Berlebihan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sejumlah dealer mobil di Tiongkok menyerukan agar produsen otomotif menghentikan praktik menjual kendaraan secara berlebihan ke jaringan dealer. 

Desakan ini disampaikan di tengah kondisi yang semakin memburuk akibat perang harga antarprodusen yang menekan arus kas dan profitabilitas para pengecer.

Melalui pernyataan resmi pada Selasa 3 Juni 2025, Kamar Dagang Dealer Mobil China meminta para produsen menetapkan target produksi dan penjualan tahunan yang lebih wajar, serta menghentikan praktik pelimpahan inventaris ke dealer yang berujung pada penumpukan stok.

“Produsen mobil harus menetapkan target produksi dan penjualan tahunan yang wajar dan tidak boleh mentransfer inventaris ke dealer dan memaksa mereka untuk menimbun mobil,” bunyi pernyataan kamar dagang, dikutip dari Reuters.

Permintaan ini muncul setelah seruan dari otoritas pada akhir pekan lalu agar industri otomotif menghentikan perang harga yang dinilai telah merugikan ekosistem bisnis secara keseluruhan. Kamar dagang menyebut, tekanan terhadap dealer semakin berat sejak kuartal kedua akibat gelombang diskon besar-besaran yang dilakukan pabrikan.

“Kondisi yang dihadapi dealer mobil telah menjadi 'semakin parah' di tengah putaran baru diskon besar-besaran sejak kuartal kedua,” kata Kamar Dagang Dealer Mobil China.

Selain meminta pengendalian pasokan, kamar dagang juga mendorong agar produsen mempercepat siklus pembayaran kepada dealer dan menghentikan kebijakan sepihak yang memaksa penutupan gerai dengan alasan efisiensi jaringan distribusi.

“Dealer tidak boleh dipaksa untuk menarik diri dari jaringan dan menutup toko mereka atas nama mengoptimalkan saluran jaringan,” lanjut pernyataan tersebut.

Krisis ini mulai terlihat di lapangan. Salah satu dealer besar mobil listrik buatan BYD, produsen kendaraan asal Tiongkok yang dilaporkan tutup di Provinsi Shandong. Media lokal menyebut sedikitnya 20 gerai milik dealer tersebut ditemukan kosong atau sudah berhenti beroperasi.rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA