Dalam laporan keuangan yang dirilis Rabu malam, 22 Oktober 2025, Tesla menyebut telah menjual hampir 500.000 mobil listrik selama kuartal ketiga. Lonjakan ini terjadi karena banyak warga Amerika Serikat membeli mobil sebelum insentif pajak federal senilai 7.500 Dolar AS berakhir pada 1 Oktober.
Menurut laporan
CNBC, total pendapatan Tesla naik menjadi 25,18 miliar Dolar AS, dengan pendapatan dari sektor otomotif meningkat 6 persen menjadi 21,2 miliar Dolar AS dari 20 miliar Dolar AS tahun lalu.
Meski begitu, laba bersih Tesla anjlok 37 persen menjadi 1,37 miliar Dolar AS, atau 39 sen per saham, turun dari 2,17 miliar Dolar AS, atau 62 sen per saham pada tahun sebelumnya.
Perusahaan memperkirakan penjualan akan menurun tajam pada kuartal keempat karena insentif pajak tersebut sudah tidak berlaku lagi. Padahal, sekitar setengah dari total pendapatan Tesla berasal dari pasar Amerika Serikat (AS).
Selain itu, Tesla kini menghadapi persaingan global yang semakin ketat, terutama dari produsen mobil listrik asal China, BYD. Perusahaan tersebut diperkirakan akan menyalip Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia tahun ini, meski BYD belum menjual produknya di AS.
Faktor lain yang turut menekan kinerja Tesla adalah reaksi negatif publik terhadap aktivitas politik sang CEO, Elon Musk.
BERITA TERKAIT: