China tidak terima tuduhan Amerika Serikat (AS) yang menuding telah melanggar kesepakatan dagang. China malah balas menuding bahwa Washington yang melakukan pelanggaran dan gagal memenuhi isi kesepakatan tersebut.
Pedagang di Asia menunggu rilis data neraca transaksi berjalan Australia dan PMI Manufaktur Caixin China.
Survei ekonom Reuters memperkirakan neraca transaksi berjalan Australia (musiman) untuk kuartal I-2025 akan defisit 13,1 miliar Dolar Australia atau sekitar 8,51 miliar Dolar AS. Naik dari defisit 12,5 miliar Dolar Australia pada kuartal sebelumnya.
Secara terpisah, jajak pendapat Reuters memprediksi PMI Manufaktur Caixin China mencapai 50,6 pada Mei, naik dari 50,4 bulan sebelumnya.
Dikutip dari
CNBC, berikut pergerakan saham Asia pagi ini;
- ASX 200, Australia, dibuka menguat 0,19 persen, lalu berlanjut meningkat 0,69 persen atau 58,2 poin ke 8.472,3
- Nikkei 225 Jepang dibuka naik 0,36 persen, lalu berlanjut naik 0,35 persen atau 131,58 poin menjadi 37.602,25
- Topix relatif stagnan
- Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 23.138, menunjukkan pembukaan yang datar dibandingkan penutupan HSI pada level 23.157,97.
Pasar Korea Selatan tutup karena pemilu presiden.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan akan bervariasi cenderung melemah setelah kemarin ditutup anjlok 1,54 persen ke level 7.065.
Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO), di New York Stocks Exchange juga anjlok 1,62 persen ke 18,56 Dolar AS.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan kembali terkoreksi, seiring berlanjutnya aksi jual investor asing.
BERITA TERKAIT: