Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan, totalnya sebesar Rp96,75 triliun.
Secara kualitas, KUR yang disalurkan itu tercatat memiliki kualitas kredit (non performing loan/NPL) tetap prudent di level 2,03 persen.
"Untuk porsi penyaluran KUR di sektor produktif juga terus ditingkatkan. Pada posisi 30 April 2025, porsi penyaluran KUR kepada sektor produktif sebesar 59,4 persen," terang Ferry Irawan dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat 23 Mei 2025.
'Ini bentuk nyata Pemerintah dalam mendukung peningkatan usaha di sektor produktif, termasuk sektor perikanan dan pariwisata," lanjutnya.
Pada posisi Maret 2025, jumlah debitur baru yang mengakses KUR sebanyak 544.298 debitur. Jumlah debitur KUR yang berhasil naik kelas sebanyak 293.082 debitur.
Ferry mengatakan, secara nasional, KUR telah menjangkau lebih banyak pelaku usaha produktif dalam mengakses pembiayaan melalui lembaga keuangan formal.
Penyaluran KUR di sektor perikanan tercatat sebanyak Rp1,49 triliun. Sementara penyaluran KUR di sektor pariwisata sebanyak Rp5,84 triliun yang terdiri dari sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum serta transportasi, pergudangan dan komunikasi.
"Untuk mendukung usaha produktif, termasuk di sektor perikanan, penyaluran KUR memberikan kelonggaran berupa pemberian akses KUR berulang sebanyak empat kali untuk skema KUR Mikro dan KUR Kecil," ujarnya.
BERITA TERKAIT: