Kekesalan Presiden AS Donald Trump serta komentarnya kepada Chairman Federal Reserve, membuat pasar khawatir terhadap independensi bank sentral, yang membuat nilai Dolar terjerembab.
Trump meningkatkan kritiknya terhadap Chairman Fed Jerome Powell melalui media sosial, menyebutnya sebagai "major loser" dan menuntut agar dia segera menurunkan suku bunga.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, merosot hingga 97,923 pada sesi Senin 21 April 2025 atau Selasa pagi WIB.
Mata uang tersebut juga jatuh ke level terendah dalam satu dekade terhadap Franc Swiss, merosot lebih dari 1,5 persen menjadi 0,8063.
Terhadap Euro, Dolar AS juga anjlok. Euro memuncak di 1,1535 Dolar AS, level tertinggi sejak November 2021.
Sebagian besar pasar Eropa dan Australia serta Hong Kong tutup untuk Senin Paskah. Sementara pada Jumat lalu, sebagian besar pasar global telah tutup lebh dulu.
Dolar AS juga menyentuh level terendah tujuh bulan terhadap Yen, dan terakhir mencapai level 140,66. Data CFTC menunjukkan net-long position pada Yen Jepang mencapai rekor tertinggi untuk minggu yang berakhir pada 15 April.
Poundsterling melejit ke level tertinggi dan berakhir di level 1,34 Dolar AS. Dolar Australia juga mencapai posisi tertinggi empat bulan di 0,6430 Dolar AS.
Yuan di pasar onshore melonjak ke level tertinggi dua minggu sebelum memangkas sebagian dari kenaikan tersebut. Yuan di pasar offshore terakhir berada di posisi 7,2931 per Dolar AS.
BERITA TERKAIT: