Seperti dikutip dari
Channele News Asia pada Selasa 25 Februari 2025, penurunan ini menjadi yang ketiga kalinya sejak BOK mulai memangkas biaya pinjaman dari level tertinggi selama 15 tahun pada Oktober 2024.
Situasi itu membuat suku bunga Korea kini di bawah kisaran target dari Federal Reserve AS sebesar 4,25-4,50 persen.
Korsel menjauh dari kebijakan moneter yang ketat menuju sikap netral di tengah meningkatnya kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi negara itu.
Baru-baru ini, BOK telah merevisi perkiraan pertumbuhan untuk 2025 turun menjadi 1,5 persen dari 1,9 persen. Namun bank sentral itu tetap mempertahankan perkiraan inflasi pada 1,9 persen untuk 2025 hingga 2026.
Korea Selatan saat ini sedang bergulat dengan dampak ekonomi dari perang tarif Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan memangkas keuntungan perusahaan.
Selain itu, pemerintah Korsel juga masih terus berusaha memulihkan kondisi sentimen konsumen usai gejolak darurat militer pada Desember lalu.
Gubernur BOK Rhee Chang-yong sebelumnya sudah menyarankan anggaran fiskal tambahan sebesar 15 triliun won hingga 20 triliun won untuk meningkatkan pertumbuhan. Namun diskusi ini masih terhenti di parlemen.
BERITA TERKAIT: