Kedelai juga ikut mengalami kenaikan harga setelah permintaan China melemah.
Dikutip dari
Reuters, kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) naik 0,19 persen atau 2,00 Dolar AS menjadi 1.047,75 Dolar AS per bushel, membalikkan penurunan selama dua hari.
Sementara, kontrak jagung CBOT naik tipis 0,10 persen atau 50 sen menjadi 504,50 Dolar AS per bushel.
Kontrak gandum berjangka CBOT turun 0,13 persen atau 75 sen menjadi 587,25 Dolar AS per bushel setelah mendapatkan dukungan dari short-covering.
CBOT adalah bursa berjangka yang berlokasi di Chicago, Amerika Serikat, yang memperdagangkan komoditas pertanian seperti jagung, gandum, dan kacang kedelai.
Departemen Pertanian Amerika (USDA) mempertahankan proyeksi pasokan akhir musim kedelai dan jagung AS tidak berubah.
Bursa berjangka Rosario memperkirakan bahwa panen kedelai Argentina pada tahun ini mencapai 47,5 juta metrik ton. Sementara prospek panen jagung diturunkan menjadi 46 juta ton, menyusut 4 persen dari perkiraan sebelumnya.
Saat ini petani kedelai dan jagung sedikit lega karena datangnya musim penghujan di wilayah pertanian utama Argentina.
BERITA TERKAIT: